Kutulis puisi ini untuk sahabatku
Untuk mengingatkanku saat aku lelah
Disaat semuanya berubah
Menjadi ranting tak berdaun
Satu waktu beribu warna
Satu kata beribu makna
Selama mata ini terbuka
Harapan selalu ada
Tapi hati selalu saja mengikuti nafsu
Ingin mengelak dan memukul angin
Badai menerjang kaki letih berlari
Aku ingin, harapan itu bersinar
Cahaya kecil dalam kegelapan
Memberi warna yang berbeda
Meletakkan puing keinginan
Menembus langit ketujuh
Bait-bait doa suci
Entah kamu kemana
Ataukah kamu menjelma
Menjadi mutiara harapan
No comments:
Post a Comment