Sunday, 7 January 2018

SIAPA PREMAN BUMI SAAT INI ???



Oleh : Sudrajad Yudo Putra, S.Psi

Zaman semakin berubah, dinamika kehidupan pula semakin cepat berbaur ataupun cepat menolak, yah bukan karena apa, karena zaman semakin berubah. Seperti halnya dengan respon masyarakat dunia tentang filosofi keagamaan. Zaman now, yang dilihat adalah kemajuannya, bukan sebaik apa agamanya, yang dilihat adalah sejauh mana manusia itu berkembang, bukan sejauhmana dia taat dalam beragama. Contoh kecilnya Palestina yang sekarang sedang digadang-gadang oleh masyarakat dunia, bahkan Amerika berani menyatakan bahwa Yerussalem adalah ibukota Israel, padahal dulunya, masyarakat Israel tak punya negara. Yah karena kemajuan teknologinya, ekonominya, dan mampu menguasai dunia, dia(Amerika) berani seorang diri menyatakan kepada seluruh dunia bahwa apa yang menjadi pemikirannya adalah benar.

Ini membuktikan apa, bahwa saat ini yang menguasai dunia adalah yang memiliki kuasa, yah konsep preman “ini wilayahku, aku  yang berhak mengatur segalanya” adalah hukum dunia yang kejam saat ini. Konsep ini tak hanya di Indonesia saja, yang menjadi preman juru parkir dan menodong siapa yang memarkirkan kendaraannya di wilayahnya,padahal tanahnya bukan miliknya, hal ini berlaku di seluruh dunia. Seperti “Aku yang menguasai dunia, kalian harus tunduk sama aku, jikalau tidak, aku akan merusak ekonomi dunia, berbagai hibah aku stop, aku tak akan membantu kamu lagi, dan aku blacklist anda dari seluruh jaringan yang kumiliki, walau kamu memiliki negara, tetapi aku yang berkuasa disini”.

Kekejaman seperti ini harus dilawan, melalui apa? Yah melalui kemajuan bangsa dan negara, dari mana ? yah tentunya dimulai diri sendiri, berkarya tanpa batas, semangat juang yang tinggi tentunya adalah hal yang utama. Apakah harus berkarya dan melupakan filosofi keagamaan? Oh tidak, justru itu harus dipupuk dan dikembangkan. Sekarang ini, dakwah tidak harus menggunakan dalil, jika ada dalil naqli itu bisa dipergunakan untuk memperkuat keimanan diri. Tetapi untuk menjelaskan dalil ini kepada orang lain, tak mungkin kita menggunakan dalil naqli, mereka langsung menolaknya, otomatis kita menggunakan dalil aqli, melalui penjelasan yang rasional dan ilmiah agar lebih meyakinkan, melalui karya tentunya.

Untungnya, negara simbol keislaman, Arab Saudi, bukanlah negara miskin, melainkan negara yang kaya raya. Disini muslim boleh berbangga, bahwa negara Islam masih bisa menyaingi kemajuan negara lain. Mungkin hal ini sudah ditakdirkan oleh Yang MahaKuasa. Agar muslim dunia buka mata, bahwa selain taat beragama, kesejahteraan dan keberadaan yang baik harus ditunjukkan kepada dunia. Seperti sahabat Umar  ra. yang membaca Alquran di kala tahajud dengan suara nyaring, bukan karena riya’ tetapi dengan niat agar yang lain di sebelahnya terbangun dan ikut melaksanakan ibadah. Yah, sekali-kali menunjukkan kebaikan untuk memberikan sesuatu yang baik itu boleh kok, asal tidak berlebihan dan sombong, itu saja. 

Sebuah oase bagi Palestina jika ada seluruh penduduk bumi yang adalah negara Islam yang maju. Mungkin Amerika akan berpikir dua kali untuk mengatakan “Yerussalem adalah milik Israel” karena premannya saat itu adalah muslim sejati yang menguasai jalanan bumi.
Wallahua’lam bisshowab.

Kamal, 07/01/2018
Kediaman Surga Dunia, Rumah Telang

No comments:

Post a Comment