Tuesday, 26 September 2017

Mekar

Ketika malam tak lagi kelam
Lantas, tangisan menjadi pelangi
Kejinggaan senja merajai pelik
Hapuskan kering di dada
Luruh....

Goresan tak berbentuk adalah seni
Sayangkah tuk melupakan prasasti hati
Keabstrakan yang telah abadi
Berbinar-binar di jiwa yang sepi
Mekar....

Harapan yang akan menjadi nyata
Bersama kertas kuning yang merata
Tak bisakah lagi bersama
Lepas, lepaskan relung ketiadaan
Meledak-ledak....

Hai penghuni raga ini
Mengamuklah,
Hancurkan racun-racun yang keras
Leburkan rasa yang pantas hilang
Selebur-leburnya peleburan....

Jika saja kebodohan merasuk
Hempaskan segala asa
Teriakkan kemerdekaan diri
Aku menang, aku menang....
Tak rela diri ini terasuki....

No comments:

Post a Comment