Monday, 14 August 2017

Nurhafina

Lama aku tak berjumpa dengan sosok bidadari dari pulau seberang

Aish, dia bukan malaikat, tapi parasnya seperti malaikat, yah dia malaikat tak bersayap

Dia tinggal jauh disana bersama bunga-bunga harum yang selalu mekar dengan pesona auranya

Aku tak tahu kapan akan bertemu dengan malaikat tak bersayap, tapi aku percaya pada takdir

Takdir yang akan menggiring pada pertemuan suci dibalut dengan keindahan senja yang terbit dari singgasananya

Kurasakan takdir ini semakin hari semakin mendekat, persis mendekatnya burung-burung ke sarang peraduannya

Mungkin ini yang dinamakan firasat, ataukah hanya ilusi belaka atas hasrat manusiawi diriku yang lemah gundah gulana

Kuambil kertas lusuhku beserta pena peyotku, jangan salah kaprah, ini kertas dan pena abadi, maka kugoreskan "Nurhafina" dengan terang dan jelas, lalu kuletakkan pada suara yang merdu

Suara-suara itu yang akan terbang bersama takdir agar syahdu dan me-lagu

Persis seperti kapal layar yang melaut dan berserah diri pada pelabuhan.

Persis seperti kelopak bunga yang jatuh karena saatnya.

Kamal, 13-08-2017
Oleh Kang Jajad

No comments:

Post a Comment