Sunday, 15 October 2017

Menunggu Purnama

Telah lama aku menunggu
Menunggu purnama di bulan sabit
Penantian yang sangat membuatku mati
Badanku menggigil tak beraturan dan terus bergetar

Demam, aku demam menunggu kepastian
Akankah kulukis terlebih dahulu wajahmu
Agar kamu segera hadir disini,
Bersama duduk di rerumputan
Penuh dengan kegelapan malam hari

Inginku merayu senyummu
Agar selalu merekah merona di malam ini
Tapi kau tak disini, kau tak disampingku
Sedih rasanya

Purnama,
Datanglah dan jemput aku
Agar aku segera menemuinya dan bercanda lagi
Bercerita dan bersua bersamanya

No comments:

Post a Comment