Destinations of Poetry
Destinasi Puisi merupakan blog pribadi dari Kang Jajad yang mendedikasikan dirinya dengan destinasi Nusantara disertai keindahan sastra. Alam dan Sastra tak dapat dipisahkan. Jika Alam diaplikasikan dalam potret, maka estetika sastra dalam bentuk goresan.
Sunday, 7 January 2018
SIAPA PREMAN BUMI SAAT INI ???
Saturday, 25 November 2017
Tahan Dia, Hujan
Kaca basah mengembun dikala memori itu muncul
Bersama kenangan yang tak pernah tergenang
Puisi-puisi bermekaran saat hujan mulai reda
Seperti mawar yang penuh dengan keharuman
Seperti pelangi yang pesona dengan cahayanya
Selamanya seperti ini, yang terperangkap hujan untuk berdua
Hujan, jangan usai
Aku masih ingin dia bersanding disisiku saat ini
Aku masih rindu dekapan jiwa sucinya
Merasakan nafas yang tak pernah letih merajut imaji
Oh hujan, jangan usai
Tetaplah tahan dia, untukku
Agar aku merekah bersamanya.
25-11-2017, Malang
Thursday, 16 November 2017
Aku Rindu Rembulan
A-lunan malam yang membawa hening
K-etuk-kan sebuah asmara di kegelapan
U-ntuk sebuah titipan nada tak bersuara
R-ajutkan cinta tak bermelodi
I-ngatkan kepada hati yang tak pernah berbicara
N-un jauh disana, kita berdiri
D-engan kepalan tangan tanpa keraguan
U-ntuk mendapatkan ikatan janji suci
R-aga yang jauh, penuh fenomena
E-ntah sampai kapan aku berdiri melihatmu.
M-enanti sebuah jawaban yang kutunggu
B-isakah kau berlari kepadaku dengan lekas
U-ntuk kudengar bisikan yang sangat indah
L-antas, kupeluk pesanmu dengan penuh gelora,
A-ku disini me-
N-anti
Friday, 10 November 2017
Pahlawan yang Diharapkan Bangsa Ini
Setiap momen selalu tersimpan rapi
Terutama tentang kepahlawanan
Terutama dalam mengusir penjajahan
Tak hanya belanda ataupun jepang
Melainkan penjajah rindu dan nestapa
Setiap tahunnya selalu ada pahlawan yang memberontak
Terutama tentang keberanian
Terutama dalam memegang teguh kemerdekaan
Tak hanya muda ataupun tua
Melainkan pemberani yang teguh dan tak kenal takut
Di hari ini, pahlawan akan kami kenang
Kami simpan di lembaran uang kami
Kami jadikan fotonya sebagai oase
Agar tak lupa jasa-jasa mereka
Bahkan yang kami ingat, jika tak ada mereka
Apalagi disaat tanggal tua
Tak ada pahlawan yang meringkus kelaparan mahasiswa,
Uangku sebagai pahlawanku
Monday, 30 October 2017
99 CAHAYA DI LANGIT EROPA YANG MENGHASILKAN KENANGAN
Friday, 27 October 2017
Epic
Anggap saja kota ini adalah kenangan
Dan aku sedang duduk di sudut kota
Setengah ragaku adalah rindu
Setengahnya lagi adalah kamu
Gedung, lampu lalu lintas, dan mobil
Kuanggap sebagai atribut kisah kita
Tak lupa aku lepas dari senja
Jika pagi aku adalah rindu, maka malamku adalah kamu
Kubiarkan mentari menyinari hariku
Agar rindu semakin terik
Dan kusisakan gelap di malam hari
Agar kamu selalu menghantuiku
Tahukah aku perbedaan antara rindu dan kamu ?
Seutas fantasi yang penuh gelora tentunya
Epik tragedi, atau melodi ?
Tergantung kacamatamu, Kasih
Oww...
Kota ini bukanlah yang dulu,
Sekarang lebih modern
Lebih banyak lampu berpijar
Dan kenangan yang warna-warni
Ketika di perempatan jalanan
Kau sering tersesat,
Bodoh, kau punya peta
Tapi tak tahu jalan pulang
Atau kau memang sengaja tersesat
Agar kau hidup di kota lebih lama
Menikmati setiap menitnya
Merasakan setiap udaranya
Yang jelas saja
Kita tak sedang bercanda
Kota ini bukan kota yang dulu
Kota ini kota kenangan masa depan
Tuesday, 24 October 2017
Penjara Kenangan
Tak ada yang unik, kecuali abadi di setiap kisah.
Halusinasi, khayalan, menyusuri setiap wajahku.
Bayangan ruang dan waktu, terselip dalam anganku.
Sebuah cerita dibalik cerita, bertajuk dalam epimemori.
Sial, aku candu pada melankolis
Aku terkurung di penjara kenangan
Sial, sial, sial.



